SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Pihak manajemen kolam renang Sampang Water Park (SWP) yang berada di Jalan Pahlawan, Kelurahan Rong Tengah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, masih membuka usahanya.
Padahal, di kolam renang itu baru saja terjadi insiden yang menyedihkan. Di mana ada seorang bocah berinisial RS berusia 4 tahun yang ditemukan tewas tenggelam di kolam kedalaman 1,5 meter tersebut.
Peristiwa naas itu terjadi saat korban bersama beberapa keluarganya tiba di SWP sekitar pukul 14.00 WIB untuk berlibur pasca Hari Raya Idul Adha pada Jumat (30/06/2023) kemarin.
Pantauan kontributor suarabangsa.co.id, pasca terjadinya tragedi naas tersebut, hingga Minggu (02/07/2023) tak ada police line atau garis polisi yang terpasang di lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
Padahal, police line merupakan perlengkapan wajib untuk menjaga TKP tidak berubah. Sebab, kondisi TKP yang utuh merupakan modal awal bagi penyidik untuk memulai penyelidikan dan penyidikan.
“Tewasnya bocah ini merupakan peristiwa yang sudah sepatutnya pihak terkait turun tangan untuk mengusut siapa yang bertanggungjawab,” kata Ketua Aliansi Masyarakat Pecinta Keadilan (AMPK) Abdul Azis Agus Priyanto.
Pria yang akrab disapa Aziz Totok itu merasa janggal dengan tidak terpasangnya garis polisi di lokasi tenggelamnya bocah asal Pamekasan itu.
“Saya berharap kepada Reskrim agar bisa membuka akses informasi seluas-luasnya terkait penanganan proses lidik maupun sidik,” imbuhnya.
Sebab, kata Aziz, kejadian ini menjadi perhatian publik dan juga para pegiat karena menyangkut nyawa seseorang, ada konsekuensi hukum antara pengunjung selaku konsumen dengan pengelola SWP yang memiliki tanggung jawab atas keselamatan pengunjung selama dilokasi.
“Jika pengelola diduga tidak menjalankan SOP sebagaimana mestinya, maka tidaklah perlu ragu lagi bagi penyidik untuk memberlakukan Undang-Undang Perlindungan Konsumen,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, korban yang datang bersama saudaranya. Setiba di lokasi, mereka berenang di kolam renang khusus anak-anak.
Kemudian, korban istirahat sejenak sembari menikmati mie instan di area SWP.
Namun, berselang berapa menit kemudian, korban sudah ditemukan tenggelam di area kolam yang lebih dalam.
Sementara itu, General Manager Wisata SWP saat dikonfirmasi belum memberikan respon sehingga upaya konfirmasi terus dilakukan.
Sama halnya dengan Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Sukaca, dihubungi melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp juga tidak ada tanggapan.