BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Cangkir Semar yang dari singkatan “Cangkrukan mikir Seputar masalah warga” yang menjadi terobosan pemdes Pungpungan terbaru menjadi ajang diskusi warga rukun tetangga di (RT) 29.
Cangkrukan yang kedua ini di lakukan di halaman mushola, belakang warung kopi Arif juga selaku ketua RT 29. Jumat malam (9/6/2023).
Slamet Hari Hadi selaku kepala Desa Pungpungan menyampaikan, program terbaru yaitu dengan program rintisan yang saat ini sedang dikerjakan, yaitu ke depan ada rintisan wisata kuliner yang bisa menjadi tempat ekonomi rakyat (wisata kuliner:red), yang saat ini progres pengerjaan di perempatan desa ngujo, dan juga air bersih untuk warga, saat ini secara fisik sudah ada kebetulan Pamsinas tersebut ada di RT 29, yang ketiga rencana setiap RT mempunyai klaster tersendiri dalam pengembangan Budi daya ternak dan jenis usaha yang dilakukan oleh warga dilingkungan RT.
“Dalam hal ini mengupayakan Bagaimana setiap warga punya ekonomi yang tersentral, misal di pertigaan gujo itu akan kita bikin sentra ekonomi desa Pungpungan, ada 39 lapak untuk tiap RT, jadi nanti tiap RT harus punya usaha disitu dan menyewa di Bumdes,” ungkapnya.
Imbuhnya, jenis usaha yang dilakukan disitu pun harus berbeda, karena temanya kuliner maka tiap RT menunya harus tidak sama, dan setiap RT harus membuat kelompok, dan tempat (lapak) tersebut tidak atas nama pribadi, tapi atas nama warga (kelompok yang di bentuk oleh RT:red).
“Disetiap lapak yang di kelola di setiap RT menunya tidak boleh sama,seumpama tiap RT 29 punya usaha nasi jagung RT yang lain harus berbeda, bisa nasi ubi, nasi apalah yang penting menarik, dan semua itu dikelola oleh warga, kelompok, yang bekerja sama dengan Bumdes,” ujarnya.
Slamet Hari Hadi juga berharap kepada ketua Rukun Tetangga (RT) berperan aktif, berkordinasi dengan Badan Perwakilan Desa (BPD) secara aktif, mengali potensi potensi yang ada dilingkungan RT masing masing dan mengusulkan ke pemdes, Dan pemerintah desa (pemdes) tinggal menganalisa dan mengkaji serta menyutujui.
“Pak RT kordinasi lah dengan BPD, sering lah rapat dengan warganya agar tahu persoalan lingkungan,Bila RT sudah mandiri tiap RT nanti tidak teriak teriak meminta bantuan ke desa, tapi semua bisa diatasi oleh RT sendiri, terus yang kedua, setiap RT harus punya klaster jenis usaha ternak, misal kan nanti RT 29 ini nanti pingin kegiatan usaha ternak apa, bisa kambing, bisa ayam atau apa, namun modal yang diberi oleh pemerintah desa tidak boleh habis dan semua warga RT ikut terlibat ngontrol dan berperan,” jelasnya.
Sakur selaku warga RT 29 juga sempat mempertanyakan kepada kades terkait air bersih, sudah ada fisik tapi belum ada kegiatan, dan sukur juga menyampaikan yang sudah terjadi di lingkungan 29 terkait pembuatan pupuk organik dan sudah berjalan tepi belum ada pembinaan dari pihak dinas terkait.
“Untuk Bu PPL , di RT 29 akan mengadakan mengembangkan pupuk organik, dan disini sudah ada alatnya, pupuk organik ini bukan untuk pribadi tapi untuk umum,kan Bu PPL harus tahu dan ini bagaimana bisa berjalan,” ungkanya.
Hal yang sama disampaikan oleh Ustadz Gianto apa yang disampaikan oleh kepala desa dirinya sangat sependapat, Gianto berharap ada kegiatan berkelompok tapi bukan pribadi pribadi, hal tersebut demi mengurangi resiko resiko dibelakang harinya.
“Apakah bisa di RT 29 diadakan peternak ber kelompok, kalau bisa, RT 29 bisa dibuat klaster ternak kambing, dikembangkan di RT 29 dan berkelompok, dan kalau bisa nanti kotorannya kambing nanti tidak di buang ke kali, tapi bisa dibuat buat pupuk organik,” harapnya.
Semua apa yang diinginkan oleh warga Kepala Desa Pungpungan menghendaki dan menyetujui dan berharap ketua RT,BPD , bersinergi dengan semua unsur empat pilar yang ada di desa dan untuk terkait PTSL warga desa Pungpungan diharapkan bersabar.
“Dari tahun 2020 saat habis di Lantik saya terus bergerak dan mengejar yang namanya PTSL, sampai saat ini, di 2023 mestinya dapat, karena belum ada kuota tambahan maka kemungkinan di 2024 itu pun bila ada kuota tambahan, Dengan ada nya cangkir Semar ini harapannya bisa untuk mengali informasi setiap warga, untuk dalam rangka pembangunan di 2024,” ungkapnya.
Kepala desa Slamet Hari Hadi yang di dampingi Babinsa, babinkamtibmas, PPL pertanian serta beberapa tokoh agama, mau pun tokoh Masyarakat Desa Pungpungan, dalam diskusi cangkir Semar yang di adakan di RT 29 desa Pungpungan, kecamatan Kalitidu, kabupaten Bojonegoro, sangat guyub hingga pukul 23:45 WIB.