BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tampaknya menjadi dambaan sejumlah orang.
Pun salah satu mantan Kepala Desa di Bojonegoro juga akan ikut mencalonkan diri menjadi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada pemilu 2024.
Mantan kepala Desa Megale Kecamatan Kedungadem kabupaten Bojonegoro itu juga ikut berperan dan meramaikan perebutan kursi panas di tahun 2024.
Diketahui Abdul Kanan adalah mantan Kepala Desa Megale yang pernah berurusan dengan hukum pada tahun 2010.
Abdul Kanan pernah mendekam di balik jeruji besi kurang lebih 6 bulan, dituduh sebagai penadah kayu tidak bersurat.
“Yaa benar, saat itu tahun 2010 sebelum saya menjadi kades, dan saat itu saya membeli kayu yang saya anggap itu benar, dan dianggap polisi tidak benar,” ungkap Abdul Kanan.
Abdul Kanan adalah warga RT 005 RW 006 warga Desa Megale Kecamatan Kedungadem, tahun ini berangkat menjadi Caleg Hanura dapil 4 no urut 1 tersebut, akan mendaftarkan diri sebagai bakal calon legislatif DPRD Bojonegoro pemilu 2024.
Sementara, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bojonegoro Fatkhurohman mengatakan bahwa terkait syarat Calon Bakal calon legislatif (bacaleg) mantan Narapidana hal tersebut, masih belum ada putusan. Dan masih menunggu dengan perubahan turunan PKPU nomer 10.
“Terkait aturan bakal calon legislatif mantan Narapidana nanti kita masih memakai dengan aturan PKPU, dan juga menunggu turunan PKPU nomer 10,” ungkapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Fatma Lestari Divisi Teknis Penyelengara KPU Bojonegoro mengatakan pada awak media sesuai keputusan PKPU nomer 10, mantan Narapidana harus melengkapi berkas berkas yang sudah ditentukan dan dalam kali ini untuk pemberkasan KPU ada tahapan sendiri untuk verifikasi data.
“Nanti ada tahapan sendiri dalam melengkapi berkas berkas tersebut,” pungkasnya.
Leave a Reply