BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id –
Munculnya isu nama Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Bojonegoro untuk pemilihan Bupati Bojonegoro 2024 nanti mulai menghangatkan situasi politik di Kabupaten Ledre ini.
Wacana kemunculan Calon Bupati tidak di bulan ini saja, diprediksikan bulan 7 juga akan ada tiga bakal calon bupati yang akan mendeklarasikan diri.
Moch Choiri, Kepala Desa Plesungan, yang dulu pernah mencalonkan diri menjadi Bakal Calon Bupati di periode 2007-2013 juga ikut berkomentar.
“Kalau saya dulu ada niat dari awal, Karena saya pernah belajar bahwa jabatan itu adalah maqam, dan kekuasaan itu harus direbut, karena jabatan itu maqam maka berbagai cara saya gunakan, saya dulu nyalon tidak pengurus AKD, tapi saya diperkenalkan oleh komunitas kades, tapi saya tidak pernah ngomong, memang hanya diperkenalkan tidak punya hak untuk ngomong karena jabatan saya kades saat itu, itu kalau saya dulu,” terangnya.
Choiri menceritakan saat dirinya bertarung melawan Suyoto dari 419 Desa sekitar 200 desa yang ikut dirinya, dan Choiri mengungkapkan tidak ada politik yang kompak, karena tiap kepala desa mempunyai kepentingan masing masing.
“Wah itu tanya pengurus, kalau saya dulu dari 419 desa kepentingan politik kepala desa tidak sama, dulu saya saat melawan dengan kang Yoto dari 419 yang ikut saya sekitar 200 desa, tidak ada namanya politik itu kompak,” ungkapnya.
Secara politik semua tidak menyangka Bojonegoro akan kaya, dan banyak pendatang yang datang ke Bojonegoro, yang jelas kodrat itu tidak bisa dirubah (kemiskinan: Red) tidak bisa dirubah itu sudah kodrat Allah, jadi secara politik Desa Plesungan masih butuh pemkab.
Choiri tidak pernah membabi buta terkait soal dukungan, dan tidak berandai andai, dan selalu komitmen. Dan juga berusaha untuk setia tidak menjadi penghianat.
“Kalau saya melihat secara politik, karena bupati itu secara politik, kalau yang diatas itu menang, dan kalau yang kalah akan tertindas, kalau saya secara politik tidak pernah membabi buta, misalkan saya mendukung didepan ternyata tidak mendapat partai, kalau saya secara politik saya masih butuh pemkab, dan masyarakat saya masih butuh bantuan pemkab atasan saya Bu Anna, Bupati saya Bu Anna,” pungkasnya.