BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Ngabuburit untuk berburu takjil buka puasa identik di bulan ramadhan. Hal tersebut menjadi rutinitas dan sekaligus hiburan sambil menunggu beduk buka puasa.
Seperti di Pasar sore Desa Tanjungharjo kecamatan Kapas, Rutinitas pedagang pasar Ngitik di bulan Ramadhan ini menjadi berkah buat pedagang di pasar Tanjungharjo.
Ternyata yang hadir di pasar sore tersebut tidak hanya warga desa Tanjungharjo sendiri, namun dari beberapa daerah sempat hadir dan menikmati Kuliner yang di suguhkan oleh para pedagang pasar sore.
Sutini warga Sumberrejo bersama rombongan sengaja jalan jalan dan berbelanja di pasar sore di Desa Tanjungharjo. Menurut Sutini dirinya bersama teman teman Perempuan nya sengaja jalan jalan dari arah Sumberjo lewat jalur selatan dan tengah sampai di pasar Sore ini.
“Tadi berangkat jam dua dan jalan jalan lewat jalur selatan, dan lewat ketengah sini sampai Kedaton dan Sukosewu , jalannya kan sudah baik, dan belanja di pasar Tanjungharjo, disini kan jenis kuliner apa saja kan ada, harga nya juga murah, nanti habis magrib pulang, apalagi di sini kan ada mushola nya, jadi tidak ragu ketinggalan sholat,” ungkapnya.
Dari pantauan Awak media Pasar sore di Pasar Ngitik Desa Tanjungharjo pagi buka jualan untuk belanja kebutuhan rumah tangga, tapi menjelang pukul dua siang, aneka pedagang kuliner , dan es segala rasa pun mulai menata lapaknya, hingga pukul 20: 00 WIB masih ada yang berjualan.
Bila hari Idhul Fitri kurang lima hari aneka kue kering dan sirup pun sudah di jual di pasar sore Desa Tanjungharjo.
Munurut fatah Hadi selaku PLT direktur pasar Desa Tanjungharjo, rata rata pedagang yang berjualan di pasar ini adalah warga desa Tanjungharjo, dan sudah menjadi rutinitas tiap tahun, terjadi pasar sore “Pasar ngabuburit,” di Desa Tanjungharjo.
“Pasar sore ini tercipta sudah puluhan tahun, meski tidak bulan puasa pasar sore ini ada, meskipun tidak seramai bila bulan puasa sampai Idhul Fitri,” ungkapnya.
Hal yang sama dibenarkan oleh Sekertaris Desa (Sekdes)David Pranoto, Pasar sore Desa Tanjungharjo ini sudah tercipta sudah Puluhan tahun, dan baru tahun ini tidak ada event musik, kalau tahun tahun sebelum nya ada event musik, hal tersebut agar meningkatkan pendapatan warga desa Tanjungharjo, dari pedagang, tukang parkir, sampai tingkat linmas desa.
Imbuhnya, dalam jumlah pedagang yang jualan di pasar Tanjungharjo kurang lebih 50 pedagang dan hal tersebut di kelola oleh Linmas Desa Tanjungharjo, dari kebersihan sampai tingkat keamanan, dan mengatur jalan semua yang mengelola linmas Desa Tanjungharjo.
“Tiap hari gantian, linmas itu ada 4 sampai 6 orang yang berjaga dan mengatur lalu lintas, kebersihan juga mereka yang mengelola, jadi di bulan ramadhan ini pasar Ngitik membawa berkah semua unsur masyarakat,” terangnya.