BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Dalam rangka memperingati hari anak nasional 2022, Dinas P3AKB Bojonegoro menyelenggarakan sosialisasi untuk mewujudkan satuan pendidikan ramah anak lingkup pondok pesantren.
Kepala Dinas P3AKB Heru Sugiharto menyampaikan maksud dilaksanakannya sosialisasi ini adalah upaya dalam pembentukan dan pengembangan pondok pesantren menjadi pesantren yang ramah anak serta dapat memberikan pendidikan formal, non formal serta informal untuk anak-anak.
“Sehingga kelak anak-anak indonesia dapat menjadi generasi emas yang berkarakter dan memegang peranan strategis untuk kedepannya,” terangnya.
Ia menambahkan, bahwa P3KB bersama Kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak mengangkat tema hari anak nasional 2022 yakni “anak terlindungi, indonesia maju” Tema tersebut diangkat karena di era pasca pandemi covid 19 ini membuat perubahan pola kehidupan anak mengalami berbagai penyesuaian .
“Penyesuaian tersebut seperti dalam kehidupan bermasyarakat, belajar dan pemanfaatan waktu luang sesuai dengan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Heru menambahkan dengan diadakannya sosialisasi ini diharapkan penanggung jawab, pengurus ponpes mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang hak anak, pencegahan dan penanganan angka kekerasan terhadap anak, serta mempunyai persamaan persepsi tentang pelaksanaan pengembangan ponpes ramah anak.
Dalam arahannya Bupati Anna Mu’awanah mengatakan, tentang tantangan ponpes di zaman ini sangat berbeda, saat ini ponpes memiliki daya tarik tersendiri bagi orang tua murid yang menaruh harapan untuk pendidikan anak. Selain dianggap melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual, namun juga melahirkan generasi yang cerdas secara emosional dan spiritual.
Menurutnya, Pemkab akan mendukung dan mendorong ponpes diberbagai bidang untuk ciptakan pendidikan yang ramah diantaranya adalah penataan pendidikan, penataan bangunan, serta penataan lingkungan.
“Ke depan Pemkab juga akan menyentuh ponpes agar dapat merasakan program Dana abadi Pendidikan Daerah, Serta innovasi teknologi pendidikan khususnya mini studio untuk pengajaran kitab kuning,” pungkasnya.
Turut hadir sebagai narasumber, diantaranya adalah fasilitator satuan pendidikan ramah anak dinas P3AK Prov Jawa Timur, kepala kantor kemenag bojonegoro, dan dihadiri penanggung jawab dan pengurus ponpes yang ada di bojonegoro.