TAPUT, SUARABANGSA.co.id – Memiliki Judul Sang Pendamai, buku Tuan Syekh Ibrahim Sitompul Pejuang Thariqat Naqsyabandiyah serta Nasionalis dari Tapanuli dilaunching di Desa Janji Angkola, Kecamatan Purba Tua, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut), Rabu (10/08/2022).
Diketahui awak media, Penulis dari buku tersebut masih kekuarga (generasi keturunan) Tuan Syekh Ibrahim Sitompul yakni Haji Albiner Sitompul yang juga menjadi ketua Yayasan Riandja Sangap Gabe Arta.
“Alhamdulillah buku tuan Syekh Ibrahim Sitompul di tanah bumi Janji Angkola secara resmi sudah dilaunching,” ujar Albiner.
Buku ini sebelumnya sudah dibedah di Kampus IAIN Padangsidempuan pada (20/04) yang lalu. Dengan Penelitian – Penelitian yang cukup buku sang Pendamai Tuan Syekh Ibrahim Sitompul rampung dikerjakan.
Dikatakan Albiner, Penulisan buku tersebut beranjak dari niat kuat yang bertepatan berstatus sebagai cucu menceritakan kembali bagaimana Ulama Batak yakni Tuan Syekh Ibrahim Sitompul.
“Didalam buku itu akan menceritakan kapan Tuan Syekh lahir hingga Wafat, dan apa agamanya beliau sebelum islam, dan bagaimana perjalanan hidup semasa hidupnya. Hingga ia di kenal sosok Ulama Batak, atau Tokoh Sang Pendamai berasal dari Bumi Janji Angkola yang meneruskan Perjuangan dari Sisingamangaraja sudah tertuang didalam buku yang kita launching hari ini,” ungkapnya.
Sementara Sariaman Sitompul selaku kepala desa Janji Nauli, mengungkapkan mengapresiasi langkah yang di buat Albiner Sitompul serta mendukung Makam Syehk Ibrahim Sitompul menjadi tempat Wisata islami.
“Selaku kepala desa, saya sangat Mengapresisasi Launching buku hari ini. Semoga buku ini bisa di baca Khallayak ramai hingga manca negara, sembari supaya Publik tahu bagaimana cerita sesungguh nya Syekh Ibrahim Sitompul selaku Ulama Batak sang pendamai dari Tapanuli Utara,” ujarnya.
Terpisah Ibrahim Sitompul yang sering sebut Oppung Baim (63), salah seorang cucu dari anak Pertama Syekh Ibrahim Sitompul mengatakan di hadapan wartawan sangat haru dan bangga terselenggaranya Launcing buku Sang Pendamai.
“Saya merasa haru, saya merasa Kakek Syekh Ibrahim serasa hidup kembali,” ujarnya dengan mata berlinang.
“Yang bertahan menjaga kediaman peninggalan sang kakek di Janji Angkola ini hanya saya. Semoga apa yang di lakukan Albiner Sitompul semua terwujud termasuk menjadikan Desa ini menjadi Desa Wisata,” Kemudian Sambung Oppung Baim.