PAMEKASAN, SUARABANGSA.co.id – Pemerintah Kabupaten Pamekasan terus menggenjot program Sapu Tangan Biru atau Wira Usaha Baru (WUB), untuk menciptakan sepuluh ribu pengusaha baru selama lima tahun kepemimpinan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam S.Psi.
Salah satunya yakni dengan cara menggelar pelatihan Wira Usaha Baru yang tersebar di sejumlah Kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan, melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Ketenagakerjaan Pamekasan.
Salah satunya yakni program pelatihan batik, yang saat ingin sedang dilaksanakan dan diikuti oleh puluhan ibu-ibu rumah tangga.
Sebanyak dua puluh orang ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan, mengikuti pelatihan pembuatan batik yang dilaksanakan di rumah batik Nyi Leha, yang beralamatkan di Desa Pagendingan Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur (Jatim).
Setiap hari para Tutor peserta latihan batik memberikan arahan pembuatan batik, mulai dari desain, nyanteng, mewarnai hingga pelepasan malan.
Koordinator WUB Kabupaten Pamekasan Taufiqurrahman mengatakan, tujuan pelatihan ini untuk menambah pengetahuan warga dalam belajar membuat batik dan berkomitmen untuk memproduksi batik di Kabupaten Pamekasan.
“Pelatihan ini kita lakukan selama 15 hari, dengan syarat yang mengikuti pelatihan harus KTP Pamekasan, dimulai umur minimal 17 tahun dan maksimal umur 45 tahun,” tuturnya.
Taufiqurrahman juga mengatakan setelah pelatihan ini selesai, dirinya akan terus melakukan pendampingan kepada para peserta WUB, serta akan membantu para peserta dalam pemasarannya, baik secara online maupun offline hingga para peserta WUB bisa mandiri nantinya.
Sementara itu Feny Rindiantika yang merupakan salah satu peserta yang mengikuti pelatihan batik, mengucapkan banyak terima kasih kepada Bupati Pamekasan, yang telah memberikan kesempatan dirinya dan juga ibu-ibu yang lain untuk mengikuti pelatihan pembuatan batik.
“Dengan ketrampilan yang saya dapat dari mengikuti pelatihan batik ini, nantinya saya akan bisa punya penghasilan sendiri, dengan begitu saya bisa membantu perekonomian keluarga,” ucapnya.
Fenny juga berharap dengan adanya pelatihan batik ini, selain bisa membantu perekonomian keluarga, juga bisa membantu memperkenalkan batik Pamekasan ke luar daerah.