SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Seiring dengan dikeluarkannya kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem serta untuk mempersiapkan sistem pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka Belajar, SMK Al Karimiyyah Sumenep menyelenggarakan pelaksanaan Workshop Kurikulum Merdeka Belajar yang dilaksanakan selama 5 hari yaitu dimulai dari Rabu 25 sampai dengan 31 Mei 2022.
Kegiatan Workshop tersebut mengangkat tema “Implementasi Kurikulum Merdeka Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK Al Karimiyyah Sumenep”, dan diikuti oleh seluruh GTK SMK Al Karimiyyah.
Selain itu, Kepala Sekolah SMK Al Karimiyah Fendi Susanto mengatakan bahwa kegiatan Workshop tersebut menghadirkan narasumber Tim Komite Pembelajar SMK Negeri 1 Kalianget, Pengawas pembina Cabang Dinas wilayah Kabupaten Sumenep, dan juga dihadiri oleh Kepala Seksi SMK Cabang Dinas wilayah Kabupaten Sumenep.
Lebih jauh Fendi menjelaskan, bahwa kegiatan workshop ini merupakan sarana penguatan pembelajaran bagi guru. Terutama guru kelas X, agar supaya lebih mendalami Kurikulum Merdeka Belajar, dan lebih fokus pada peserta didik.
“Melalui workshop ini, diharapkan seluruh bapak dan ibu guru bisa membuat praktik pembelajaran baru. Menggunakan pembelajaran diferensiasi,” kata Fendi Susanto, saat meninjau langsung pelaksanaan workshop, Rabu (25/05/2022).
Melalui workshop ini, pihaknya berharap, seluruh guru di SMK Al Karimiyyah Sumenep semakin handal dan teruji dalam menerapkan pembelajaran melalui metode diferensiasi, meskipun menurutnya metode pembelajaran diferensiasi cukup sulit, terutama jika guru tidak menguasai materi serta memahami karakter peserta didik.
“Selain itu, guru juga dituntut untuk mengetahui apa saja kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran,” tambahnya.
Selain itu pula, Kepala seksi SMK Cabang Dinas wilayah Kabupaten Sumenep, HM. Bahri Arofah, turut memberikan apresiasi terhadap diselenggarakannya workshop yang digelar SMK Al Karimiyyah Sumenep, karena menurutnya kegiatan tersebut akan sangat membantu para guru untuk lebih memahami Kurikulum Merdeka Belajar.
“Semoga para guru di sini dapat lebih memahami, apa yang benar-benar dibutuhkan oleh peserta didik ketika pembelajaran,” ujarnya.
Sementara itu juga, Pengawas pembina Kabupaten Sumenep, H. Suparman mengatakan kegiatan workshop tersebut dapat diserap secara optimal oleh para guru SMK Al Karimiyyah Sumenep.
“Kerangka kurikulum pembelajaran 75 persen pengetahuan dan 25 persen sisanya untuk proyek. Jadi guru juga harus membimbing peserta didik dalam pembelajaran proyek tersebut,” pungkasnya.