Tak Adanya Sanksi Tegas, Sejumlah Oknum Pegawai Puskesmas Camplong Sampang Kerap Bolos Usai Isi Absen

- Admin

Kamis, 12 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMPANG, SUARABANGSA.co.id Masalah kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN) masih jadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Salah satu masalah yang tidak bisa dilepaskan terkait disiplin adalah kebiasaan bolos atau tidak masuk kerja tanpa keterangan.

Seperti halnya yang terjadi dilingkungan Puskesmas Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Belasan oknum pegawai di instansi itu kerap bolos atau cabut usai mengisi absensi.

Hal itu terungkap saat adanya inspeksi mendadak (sidak) oleh Wakil Bupati Sampang H Abdullah Hidayat serta sidak kedua yang dilakukan oleh bagian kepegawaian Dinas Kesehatan serta dari Badan Kepegawaian & Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).

Saat sidak, H Abdullah Hidayat dibuat geleng-geleng ketika dirinya menemukan belasan oknum pegawai bolos kerja. Dan sidak kedua pun juga sama, ditemukan belasan oknum pegawai tak masuk kantor.

Baca Juga:  Cegah Covid 19, Saka Bhayangkara Polres Sampang Bagikan Masker

Bukan hanya tak masuk kantor, sejumlah oknum pegawai tersebut juga kerap meninggalkan pekerjaannya padahal masih dalam jam kerja. Pada saat masuk kerja hari pertama usai libur lebaran, mereka juga terlihat keluyuran.

Masih adanya oknum pegawai puskesmas yang kerap bolos kerja tersebut seakan tak kenal jera. Hal itu dimungkinkan karena diduga tidak adanya sanksi tegas yang diberikan kepada mereka.

Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Sampang, dr Abdullah Najich dikonfirmasi beberapa waktu lalu mengatakan jika pihaknya akan melakukan tindakan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

“Sesuai aturan, tindakan yang kita lakukan adalah melihat dari derajatnya. Kalau pegawai itu sudah mendapatkan pembinaan berupa teguran lisan dan ternyata masih melakukan kesalahan yang sama, maka akan diberikan teguran secara tertulis,” paparnya.

Baca Juga:  Polda Jatim Musnahkan Ribuan Narkoba dan Miras Jelang Nataru 2022

Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan berkonsultasi dengan Inspektorat serta Badan Kepegawaian & Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) perihal sanksi apa saja yang akan diberikan kepada oknum pegawai tersebut.

“Tetap ditindaklanjuti, kami akan konsultasikan juga dengan dinas terkait, langkah-langkah apa saja nanti yang harus kami lakukan selain pembinaan,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Asep Syaifullah, Pakar Kebijakan Publik mengaku prihatin atas pemberian sanksi berupa teguran lisan. Di sisi lain, ia menyayangkan adanya oknum pegawai puskesmas yang kerap tidak masuk kerja.

“Seharusnya ada sanksi tegas, sanksi yang tegas akan membuat para ASN tidak lagi menyepelekan kehadiran mereka dalam pengabdian kepada masyarakat. Serta mengukur kedisiplinan mereka dalam melaksanakan kewajibannya,” tegas Syaiful, Kamis (12/05/2022).

Baca Juga:  Begini Kronologi Pria Pengidap Gangguan Jiwa di Sampang yang Mengamuk hingga Lukai Orang Tua Kandung

Dosen Fakultas Hukum salah satu Universitas di Madura itu menyarankan Pemkab lebih tegas memberikan sanksi kepada oknum ASN yang tidak sepenuh hati mengabdi dan bekerja dengan kedisiplinan. Dikhawatirkannya, jika tidak ada ketegasan maka ASN akan bersikap acuh tak acuh.

“Pak Bupati harus memberikan tindakan tegas bagi oknum ASN yang sering bolos dan lalai dalam menjalankan tugas, sebab kinerja semua ASN harus ditingkatkan demi kesejahteraan masyarakat Sampang,” ujar Syaiful.

Sesuai komitmen sebelum diangkat, lanjut Syaiful, semua ASN wajib melayani masyarakat dengan baik dan bersedia ditugaskan dimanapun juga, termasuk di puskesmas Camplong.

“Bagaimana bisa melayani masyarakat dengan baik, kalau tidak ada di kantor. Hal ini seharusnya dievaluasi oleh bupati, agar pelayanan di Puskesmas Camplong bisa maksimal,” pungkas Syaiful.

Berita Terkait

Hadiri Acara Forsekdes, Wabup Bojonegoro Pastikan Pemerintahannya Akan Prioritaskan Petani
Meski Dilarang, Anak-anak di Sampang Makin Marak Main Sepeda Listrik di Jalan Raya
Videotron Terbengkalai Dari Tahun 2016, Begini Komentar Kominfo dan PU Bina Marga Bojonegoro
Bupati Bojonegoro Sampaikan Nota Penjelasan Rancangan Awal RPJMD 2025-2029
Komisi C DPRD Bojonegoro: Apa pun Sekolahannya Sebelum Tanggal 25/4 Lembaga Pendidikan Harus Memberikan Ijasahnya
SPBU 54.621.13 Bojonegoro Bantah Tudingan Konsumen Terkait Takaran BBM
Hujan Landa Sampang, BPBD Tangani Genangan Air di Sejumlah Ruas Jalan
Ribuan Kendaraan di Sampang Belum Lakukan Uji Kir, Keselamatan di Jalan jadi Ancaman

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 15:11 WIB

Meski Dilarang, Anak-anak di Sampang Makin Marak Main Sepeda Listrik di Jalan Raya

Selasa, 15 April 2025 - 18:33 WIB

SPBU 54.621.13 Bojonegoro Bantah Tudingan Konsumen Terkait Takaran BBM

Selasa, 15 April 2025 - 15:05 WIB

Hujan Landa Sampang, BPBD Tangani Genangan Air di Sejumlah Ruas Jalan

Selasa, 15 April 2025 - 12:55 WIB

Ribuan Kendaraan di Sampang Belum Lakukan Uji Kir, Keselamatan di Jalan jadi Ancaman

Senin, 14 April 2025 - 22:17 WIB

Videotron Bertahun-tahun di Bojonegoro Terlihat Mati dan Tak Terawat, Siapa Yang Bertanggung Jawab?

Senin, 14 April 2025 - 21:42 WIB

Dukung Penertiban PKL, Anggota DPRD Sumenep Minta Pemkab Lakukan Dialog dengan Pedagang

Senin, 14 April 2025 - 15:16 WIB

Ular Kobra Sembunyi di Dapur Rumah Warga, Damkar Sampang Bantu Evakuasi

Minggu, 13 April 2025 - 13:10 WIB

Potensi Cuaca Ekstrem, BPBD Sampang Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

Berita Terbaru