PAMEKASAN, SUARABANGSA.co.id – Pelatihan pembuatan songkok di Dusun Prapatan, Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur, merupakan salah satu dari sepuluh ribu program usaha baru (Sapu Tangan Biru) yang merupakan target Bupati Pamekasan Badrut Tamam dalam masa lima tahun kepemimpinannya.
Pelatihan songkok yang dilaksanakan selama empat belas hari tersebut, melibatkan Santriwan dan Santriwati dari beberapa Pondok Pesantren yang ada di Kecamatan Palengaan.
Tidak hanya Santriwan-Santriwati saja, akan tetapi dari perwakilan salah satu Desa yaitu Rek-Kerek juga dilibatkan dalam pelatihan songkok tersebut, yang mana nantinya di Desa tersebut setelah mengikuti pelatihan maka akan langsung siap untuk memproduksinya.
“Ada 15 perwakilan santri dari Pondok Pesantren yang ada di Kecamatan Palengaan, serta 5 perwakilan dari Desa Rek-Kerek yang kita latih,” ucap Rahmad Fasilitator WUB sekaligus Wakil Koordinator Kabupaten saat ditemui di tempat pelatihan.
Dirinya juga mengatakan jika pelatihan songkok ini merupakan paket yang keempat yang sudah dilaksanakan, dan hari ini Rabu (1/12/2021) merupakan hari terakhir pelatihan.
Dirinya juga berharap, pelatihan songkok ini bisa bermanfaat dan berlanjut, serta bisa diikuti oleh masyarakat luas, sehingga dengan begitu akan menambah peluang ekonomi yang lebih lagi, khususnya untuk masyarakat Palengaan.
“Harapan kami ke depan, ada sebuah hasil yang dicapai oleh beberapa Pondok Pesantren dan Desa, serta berkomitmen setelah pelatihan akan memproduksi songkok secara besar-besaran,” pintanya.
Sementara itu Syaiful Ma’arif salah satu santri yang mengikuti pelatihan songkok tersebut merasa bersyukur serta sangat senang dan bangga sekali, karena dirinya yang terpilih menjadi perwakilan, apalagi ini merupakan kali pertama dirinya mengikuti pelatihan songkok tersebut.
Menurut Syaiful secara di pondok Pesantren ini realitasnya memakai kopiah, semua Santri dan Ustadz setiap harinya membutuhkan songkok, dengan adanya pelatihan songkok ini kita bisa mengekspos sendiri dengan bentuk produksi songkok sendiri.
“Sehingga kita tidak perlu lagi memakai atau mendatangkan songkok dari luar,” tutur Syaiful.
Syaiful juga berharap ada tindak lanjut ke depan yang bisa di jadikan umpan balik terhadap Pesantren, terutama yang diharapkan adalah dari pihak terkait, Bupati Pamekasan, sehingga dirinya sebagai santri bisa mengembangkan songkok.
“Dengan begitu kami bisa menularkan ilmu yang sudah kita dapat di pelatihan, kepada para santri lainnya yang ada Pondok Pesantren,” paparnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Syaiful
mewakili para peserta yang mengikuti pelatihan songkok kepada Pihak terkait yakni, Bupati Pamekasan Badrut Tamam, DPMPTSP, Fasilitator WUB Kecamatan Palengaan.
“Dengan adanya pelatihan songkok ini, kami kedepannya sudah mempunyai bekal untuk membuka usaha,” tuturnya.