SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Tingginya curah hujan yang menerpa wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur dalam beberapa hari terakhir berpengaruh terhadap penghasilan pedagang makanan di tepian jalan kota setempat.
Pasalnya, para pelaku bisnis kuliner ini mengeluhkan pendapatannya yang mengalami penurunan hingga 20 persen lebih. Hujan rupanya menjadikan orang malas melangkahkan kaki untuk mencari makanan diluar.
Terbukti, para pedagang makanan yang menggelar lapak mereka di ruas jalan Sampang-Pamekasan itu terlihat sepi pembeli.
Berdasarkan pantauan kontributor suarabangsa.co.id, Minggu (28/11/2021) sore, mendung menyelimuti langit Kota Bahari. Kondisi tersebut disambut para pedagang kuliner dengan wajah murung.
Sembari mempersiapkan dagangannya, mereka menatap langit yang masih gelap. Bak tamu yang tak diundang, gerimis pun datang secara mendadak.
Rintikan air yang membasahi atap lapak pedagang, seolah ikut melunturkan harapan datangnya pembeli ke lapak jualan mereka.
Ditengah penantian, Ny Iib (43) salah seorang pedagang makanan yang biasa mangkal di wilayah Kecamatan Camplong ini hanya bisa berdecak sembari memandangi bangku kosong yang disediakannya.
“Beberapa hari ini setiap sore hujan, alhasil jualan saya sepi pengunjung. Hari ini saja hanya beberapa orang yang beli di lapak saya, bahkan tidak ada hitungan jari,” katanya.
Diakuinya, jika beberapa hari terakhir 20 persen lebih pemasukannya menurun karena datangnya hujan.
“Sekitar segitu penurunannya, ya memang kondisinya seperti sekarang ini kalau musim hujan sepi. Apalagi masih pandemi,” keluhnya.
Dirinya berujar, jika selama musim penghujan ini, ia mengalami kesulitan menjual dagangannya, berbeda jika musim panas yang banyak pembelinya.
“Kita bukanya kan sore hingga malam, kalau dari sore hujan ya pastinya sepi pembeli,” ungkapnya memungkasi.