SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur terus berdatangan. Sementara Asrama Haji Sukolilo Surabaya yang dimanfaatkan sebagai tempat karantina PMI itu sudah melebihi kapasitas (overload).
Kondisi ini, membuat para pejuang devisa negara itu terpaksa harus pulang secara mandiri dari Jakarta ke kampung halamannya masing-masing. Seperti halnya yang terjadi pada PMI asal Kabupaten Sampang, Madura.
“Fasilitas karantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya membeludak,” kata Plt Kabid Tenaga Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Tenaga Kerja Sampang Agus Sumarso kepada wartawan, Jumat (05/11/2021).
Oleh sebab itu, kata Agus, pemulangan semua PMI diambil alih oleh satgas pusat, sehingga setibanya di Indonesia para PMI tersebut langsung menjalankan karantina sekitar 8 hari.
“Jika hasil pemeriksaan PMI itu negatif, maka diperbolehkan pulang secara mandiri. Namun, jika hasilnya menunjukkan negatif Covid-19 harus di karantina sampai sembuh,” jelasnya.
Sejak adanya perubahan prosedur itu, lanjut Agus, pemerintah daerah kesulitan mendapatkan data para PMI asal Sampang mengingat mereka pulang ke kampung halaman secara mandiri.
“Data ini menjadi kendala bagi semua Kabupaten maupun Kota. Kami tidak bisa nembus, meskipun di kementrian,” pungkas Agus.