PROBOLINGGO, SUARABANGSA.co.id – Hasil pengumpulan Zakat, Infaq dan Shodakoh (ZIS) yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo hingga Selasa (19/10/2021) mencapai Rp 3.610.854.081. Terdiri dari zakat sebesar Rp 3.349.994.767 dan infaq sebesar Rp 260.859.314.
Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 2.899.705.000 sudah didistribusikan kepada masyarakat Kabupaten Probolinggo yang tidak mampu. Terdiri dari zakat sebesar Rp 2.688.705.000 dan infaq sebesar Rp 211.000.000.
“Kalau jumlah perolehannya sudah cukup lumayan, tetapi tentunya kita sampai di sini saja. Sebab kita juga mengharapkan perolehannya banyak yang muaranya adalah untuk orang-orang kaum dhuafa,” kata Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Ahmad Muzamil.
Jika melihat SIMBA (Sistem Manajemen Informasi Baznas) jelas Muzamil, untuk perolehan zakat se-Jawa Timur Kabupaten Probolinggo masuk 7 (tujuh) besar. Sementara untuk pendistribusiannya masuk paling bagus.
Sebab antara pengumpulan dan pendistribusiannya itu seimbang. Karena dari total hasil pengumpulan itu, 80% sudah didistribusikan kepada warga kaum dhuafa. Sementara 20% itu buat jaga-jaga khawatir ada sesuatu yang tidak terduga.
“Sebab jika semua dihabiskan, jika nanti ada sebuah problem yang tidak terduga, maka Baznas akan kesulitan. Maka diadakan saving 20% untuk cadangan. Alhamdulillah, anak-anak sekretariat itu istiqomah dalam memasukkan data baik pengumpulan maupun pendistribusiannya di SIMBA,” jelasnya.
Muzamil menjelaskan yang menjadi kendala kurang maksimalnya perolehan pengumpulan zakat karena semuanya membayar zakat, tetapi nilainya tidak memenuhi target. Memang ada kebijakan untuk zakatnya diambil hanya Rp 50.000. Karena khawatir mereka mempunyai kebiasaan memberikan kepada tetangganya yang kurang mampu.
“Kalau potensinya sangat besar sekali. Jika kita ambil rata-rata 4.000 orang ASN saja dikalikan Rp 50.000 maka akan ketemu sebesar Rp 200.000.000. Sisanya itu infaq secara sukarela. Kalau zakat ini merupakan suatu kewajiban dari muzakki yang mempunyai penghasilan yang memenui syarat,” tegasnya.
Demi meningkatkan perolehan tersebut tambah Muzamil, pihaknya memaksimalkan keberadaan UPZ yang ada di masing-masing OPD. Hanya saja keberadaan UPZ ini masih belum maksimal.
Selain itu Baznas juga rutin melakukan silaturahim secara bergantian untuk memberikan pemahaman tentang kewajiban membayar zakat di Baznas.
“Kalau programnya sudah cukup bagus. Sekarang kaum dhuafa di Kabupaten Probolinggo bisa langsung datang ke Banzas. Jika dilihat dan memenuhi syarat maka kami langsung merealisasikannya,” pungkasnya.