SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Kasus pemukulan yang dilakukan oknum tenaga pendidik di SMP Negeri I Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur terhadap siswinya, bergulir di Mapolres setempat.
Menanggapi hal itu, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sampang langsung bergerak cepat dengan melakukan konfirmasi permasalahan kepada kedua belah pihak.
“Kami lakukan pendekatan persuasif kepada kedua belah pihak, selain itu juga memberikan dukungan moril dan motivasi kepada keduanya,” kata Ketua PGRI Sampang, Muzakki saat dikonfirmasi kontributor suarabangsa.co.id via pesan singkat WhatsApp, Kamis (16/09/2021).
Muzakki mengingatkan kepada para guru di daerah setempat untuk tidak menggunakan kekerasan fisik dalam memberikan hukuman kepada muridnya.
“Kami juga memberikan masukan kepada guru agar lebih hati-hati menjalankan tugasnya, sebisa mungkin tidak menggunakan fisik dalam memberikan sanksi kepada siswa,” imbaunya.
Dirinya berharap, para orang tua siswa agar bisa memaklumi kejadian tersebut. Sebab, kata dia, pemukulan itu terjadi bukan karena unsur kesengajaan atau dendam.
“Ini spontanitas tindakan guru dalam mendidik siswa, karena guru datang ke sekolah 120 (semangatnya) sedangkan siswanya 60, sehingga semangat guru yang menggebu-gebu agar anak dapat memahami pelajaran dilemahkan oleh semangat anak yang tidak sampai 100,” ungkapnya.
Menurut dia, saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kadisdik selaku pelindung PGRI. Selain itu, juga koordinasi pada Sekdakab, DKGI serta tokoh masyarakat setempat sebagai upaya menyelesaikan masalah ini.
“Guru sudah punya iktikad baik untuk segera meminta maaf atas tindakannya, kesalahannya kepada wali siswa. Kami harap ini bisa diselesaikan secara damai dan kekeluargaan,” tandasnya.