SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Sangat miris bila melihat kondisi rumah nenek Masirah yang berada di Dusun Le’nande, Desa Banjar Tabulu, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Betapa tidak, rumah tersebut sudah tak layak untuk ditempati sebagaimana mestinya. Kondisi bangunan yang sudah usang, lapuk serta banyak lubang itu nyaris roboh, sehingga bisa membahayakan nyawa.
Informasi yang didapat kontributor suarabangsa.co.id, untuk makan sehari-hari nenek Masirah hanya bergantung pada belas kasihan para tetangga sekitar. Jauh dari kehangatan keluarga serta anak cucu, perempuan yang berusia lanjut ini hanya hidup sebatang kara.
Mirisnya lagi, janda tua ini disebut nyaris tak tersentuh satupun bantuan dari pemerintah. Bahkan, nenek Masirah luput dari agenda blusukan Bupati Sampang, padahal lokasinya tidak jauh dari pusat perkotaan.
Padahal, selama pandemi Covid-19 ini, pemerintah telah mengucurkan berbagai macam program bantuan sosial yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin yang terdampak virus Corona 19.
Meski tinggal seorang diri, wanita lanjut usia ini tetap tegar menghadapi berbagai cobaan yang silih berganti. Padahal, wanita seusianya sudah selayaknya menikmati kehidupan dengan tenang dan damai.
Melihat kondisinya yang hanya tinggal sebatang kara tersebut, mungkin yang sangat dibutuhkan saat ini adalah hanyalah mata terbuka dari pemerintah, untuk memberikan sedikit hak untuk nenek Masirah.
Sahrul, tetangga nenek Masirah menjelaskan mengenai kondisi yang sangat memprihatikan karena rumah yang tidak layak huni ditempati seorang diri oleh nenek tua yang seharusnya mendapatkan bantuan dari pemerintah atau pun para dermawan.
“Sedih melihat kondisi beliau, apalagi dia tinggal sendiri di situ dengan kondisi yang sangat memperihatinkan sekali. Rumahnya sangat perlu direnovasi, mulai dari atap hingga dinding,” ungkap Sahrul, Rabu (15/09/2021).
Kepada media ini, Sahrul mengaku jika sebenarnya pernah ada pendataan untuk mendapatkan bantuan yang akan diberikan oleh Pemerintah, tetapi hingga saat ini bantuan tersebut belum juga dirasakan nenek Masirah.
“Sebenarnya dulu pernah ada yang mendata, tapi belum ada tindak lanjut. Gak tau kenapa nenek Masirah ini kok bisa tidak dapat bantuan apapun dari pemerintah,” ujar dia bertanya-tanya.
Sahrul pun mengungkapkan ketakutannya jika suatu saat rumah yang selama ini ditempati oleh nenek tersebut roboh lantaran termakan usia dan rapuh.
“Takut roboh, kalau musim hujan pasti ada angin. Saya berharap, pemerintah bisa memberikan sedikit perhatian atas rumah nenek Masirah yang sudah tidak layak huni ini,” tandasnya.