Diguyur Hujan, Petani Tembakau di Sampang Mulai Was-was

- Admin

Rabu, 8 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMPANG, SUARABANGSA.co.id Hasrat petani tembakau di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur untuk dapat meraih untung dari hasil panen kali ini sedikit meredup.

Pasalnya, guyuran hujan yang turun pada Selasa (07/09/2021) malam mengacaukan proses pengeringan rajangan daun tembakau tersebut. Guyuran hujan yang mendadak itu membuat petani kalang kabut.

Mereka khawatir, ‘daun emas’ yang sudah mereka rajang dan siap jual itu basah terkena kucuran air hujan. Sebab, hal itu bisa mempengaruhi kualitas tanaman tembakau.

Hal ini mengingat, komoditas yang menjadi bahan baku rokok itu sangat rentan terhadap air. Selama masa tanam, tidak suka banyak air. Saat proses pengeringan pun ‘alergi’ pada air.

Baca Juga:  Tahun 2022, DPRKP dan Perhubungan Sumenep Gelontorkan 3,8 M Untuk RTLH

Mereka berharap, kemarau tidak segera berlalu supaya bisa menikmati hasil jerih payahnya menanam komoditas tembakau.

“Kalau hujan lagi seperti tadi malam, bisa mempengaruhi kualitas tanaman tembakau serta akan mempengaruhi harga jual,” kata Samhari, salah seorang petani di Desa Pangongsean, Kecamatan Torjun, Rabu (08/09/2021).

Ditemui kontributor suarabangsa.co.id di lahan miliknya, Samhari sedang sibuk menjemur tembakau rajangannya. Ia mengatakan para petani di daerahnya mulai mengkhawatirkan hujan yang turun.

“Tanaman tembakau yang terkena hujan, kalau dirajang warnanya tidak bisa kuning cerah, tetapi muncul warna hitam,” keluhnya.

Baca Juga:  Menyambut Hari Santri, Ansor Bojonegoro Menggelar Pasar Rakyat dan Festival Santri 2022

Oleh karena itu, ia mengharapkan hujan tidak lagi turun sehingga tanaman tembakau yang masih tersisa bisa dipanen dengan harga jual yang memadai.

“Kalau masih turun lagi ya jelas kualitas tembakau akan menurun hingga mempengaruhi harga jual,” ujarnya.

Tembakau tebasan dia rajang sendiri dan dijemur di sekitar ladang miliknya. Beruntung matahari bersinar terik sehingga proses pengeringan tembakau tidak mengalami kesulitan. Maksimal dalam dua hari, tembakau rajangan sudah kering.

“Kemarin harganya lumayan berkisar Rp 37.000 hingga Rp 40.000 per kilogram. Gak tau kalau sekarang, bisa jadi harganya menurun,” tandasnya.

Baca Juga:  Apes, Pria 36 Tahun di Surabaya Ini Terpaksa Berurusan Dengan Polisi

Berita Terkait

Ujian Tahapan Test Tulis Dalam Pengisian PAW Kades di Desa Sukorejo Bojonegoro Berjalan Dengan Baik
Sekitar 18 Ribu Buruh Rokok di Bojonegoro Siap Kepung Kantor DPRD
Ketua DPC Demokrat Bojonegoro Sikapi Rencana 18 Ribu Masa Buruh Akan Aksi Turun Kejalan
DPRD Bojonegoro Tidak Aspiratif Raperda KTR, Pengusaha Bojonegoro Resah
Bojonegoro Raih Penghargaan dan Insentif Fiskal Nasional atas Keberhasilan Percepatan Penurunan Stunting
SPSI Bojonegoro Serukan Penolakan Perda KTR, 18 Ribu Massa Buruh Siap Turun ke Jalan
Dinkes Pamekasan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Dalam Upacara Hari Pahlawan, Bupati Bojonegoro Beri santunan pada Veteran dan janda Vetaran

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 14:39 WIB

Tragedi Ponpes Al Khoziny: Empat Jenazah Sudah di RS Bhayangkara Surabaya

Minggu, 3 Agustus 2025 - 09:49 WIB

Anggaran Melambung Tinggi, Dana Pokir DPRD Bojonegoro Menjadi Sorotan KPK

Rabu, 23 Juli 2025 - 21:43 WIB

Sembilan Kades di Bojonegoro Diperiksa KPK

Sabtu, 31 Mei 2025 - 12:07 WIB

Nelayan Sumenep Temukan 35 Kg Narkoba Mengambang di Lautan

Jumat, 30 Mei 2025 - 09:36 WIB

DPD RI Lia Istifhama Gelar Reses Bareng SMSI Sumenep

Kamis, 29 Mei 2025 - 20:50 WIB

DPD RI Lia Istifhama Terima Penghargaan Tokoh Penggerak di SMSI Award 2025

Senin, 19 Mei 2025 - 12:57 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto Beli Sapi Qurban di Kandang Katandur Farm Pamekasan

Selasa, 29 April 2025 - 13:21 WIB

BNNP Jatim Musnahkan Barang Bukti Narkotika Jenis Sabu-Sabu dan Ganja di Sampang

Berita Terbaru