SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Upaya pemerintah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur dalam menekan angka Covid-19 terus dilakukan, hingga saat ini vaksinasi dianggap cara paling efektif untuk menekan penularan virus.
Vaksin sendiri diyakini akan membentuk kekebalan kelompok (herd immunity), sehingga diharapkan orang yang telah divaksin tidak rentan terhadap virus yang mematikan tersebut.
Kendati terus digenjot, namun serapan vaksinasi di kota Bahari disebut masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah banyak berita bohong (hoax) yang tersebar di masyarakat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sampang, H Yuliadi Setiyawan mengakui jika cakupan vaksinasi masih sangat rendah dibawah 5 persen. Saat ini pihaknya bersama dengan TNI-Polri untuk terus mengejar. Agar masyarakat Sampang memiliki kesadaran dan kemauan mengikuti progam vaksinasi Covid-19.
“Kami berkolaborasi dengan Polres dan Kodim untuk meningkatkan capaian presentasi vaksinasi ini. Yang jadi masalah sekarang, kesadaran masyarakat yang memang masih kurang terhadap pentingnya vaksinasi. Namun, kita tetap terus memberikan sosialisasi dan edukasi,” terangnya saat memimpin rakor di aula pemkab, Jumat (16/07/2021).
Menurut pria yang kerap disapa Haji Wawan, saat ini banyak terjadi simpang siur informasi yang pro dan kontra terhadap vaksin, terutama melalui media sosial. Sehingga hal tersebut membuat masyarakat awam menjadi bingung dan kurang mempercayai adanya vaksin.
“Informasi tidak jelas banyak bermunculan. Maka, kami merangkul media untuk membantu upaya sosialiasi mengenai vaksin ini. Pemberitaan yang detail dan valid merupakan kunci penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat perihal program vaksinasi tersebut,” tuturnya.
Dijelaskannya, media merupakan pihak yang bisa menjadi sumber valid dalam mengedukasi masyarakat perihal vaksinasi itu. Tidak dapat dipungkiri, tingkat literasi masyarakat kini masih terbilang rendah, sehingga diperlukan pihak penting seperti media dalam upaya sosialisasi mengenai pentingnya vaksinasi.
“Rekan-rekan media perlu berperan untuk memberikan informasi yang jelas dan benar. Kita tidak bisa mengandalkan kesadaran masyarakat dalam menyaring informasi, karena tingkat literasi masyarakat yang rendah,” imbuhnya.
Dirinya mengajak warga Sampang untuk memanfaatkan program vaksinasi massal tersebut. Warga pun diminta untuk tidak takut di vaksin. Sebab, pemerintah telah menjamin keamanan dan kehalalannya.
“Masyarakat tidak perlu takut dan ragu dengan vaksinasi pencegahan Covid-19. Ayo ikut vaksin, mumpung masih gratis. Tinggal datang ke Fasilitas Kesehatan terdekat. Vaksin ini sangat penting demi keselamatan kita bersama,” imbaunya.
Ia juga mengajak seluruh warga untuk mendukung dan mensukseskan program vaksinasi yang telah dicanangkan oleh Pemerintah terutama kepada para lansia yang sangat rentan terpapar virus karena imunitasnya yang mulai menurun.
“Vaksinasi ini salah satu bentuk ikhtiar kita selain dari penerapan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sehingga tatanan kehidupan di Sampang ini bisa menjadi normal kembali seperti sedia kala,” jelasnya.
Ia mengingatkan seluruh elemen warga di Kabupaten Sampang, walaupun sudah dilakukan tahapan vaksinasi, namun kedisiplinan terhadap protokol kesehatan harus terus dilakukan.
“Bukan berarti setelah kita vaksin semua persoalan selesai, belum tentu. Maka, kami himbau masyarakat agar tidak kendor menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas,” harapnya.
Ia juga berharap kepada masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima informasi terkait Covid-19 terutama yang bersumber dari media sosial. Menurutnya, saat ini banyak informasi hoax yang beredar ditengah masyarakat terkait dengan vaksin tersebut.
“Semoga pandemi ini dapat segera berakhir agar mobilitas masyarakat dapat kembali produktif guna membangkitkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat khususnya di Bumi Bahari,” tutup Haji Wawan.