PAMEKASAN, SUARABANGSA.co.id – Saat ini musim tembakau merupakan musim yang ditunggu-tunggu oleh para petani, khususnya petani asal Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur, karena bagi mereka, tembakau adalah salah satu harapan untuk meningkatkan perekonomian.
Tanaman yang juga disebut Daun Emas tersebut, merupakan tanaman yang ditanam sekali dalam setahun dimusim kemarau.
Harapan petani jika musim tembakau telah tiba adalah, tembakau mereka nantinya bisa terjual mahal.
Seperti yang disampaikan oleh Rahmat, salah satu petani asal Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu Pamekasan, dirinya mewakili semua petani, berharap disaat musim panen tiba nantinya, tembakau para petani bisa sukses dan dibeli mahal oleh Pabrikan.
“Kami hanya bisa berharap tembakau hasil panen nanti bisa berkualitas bagus dan bisa terjual mahal,” kata Rahmat kepada Wartawan Suarabangsa.co.id saat ditemui di sawahnya, Kamis (24/06/2021) pagi.
Baginya, jika tembakau dibeli dengan harga yang pantas, maka akan mendapatkan keuntungan, tapi jika sebaliknya maka menurut Rahmat bisa balik modal saja sudah untung, mengingat biaya tanam tembakau tidak sedikit, apalagi harga pupuk yang mahal.
“Semoga Pemerintah melalui Dinas terkait bisa memperjuangkan para Petani yang ada di Pamekasan,” harapnya.

Menanggapi harapan dari para petani tersebut, Kepala Disperindag Ahmad melalui Kepala Bidang Pembinaan dan Perlindungan Disperindag Kabupaten Pamekasan Agus Wijaya mengatakan, jika pihaknya sudah mengadakan rapat dengan Pabrikan serta beberapa pihak terkait mengenai hal tersebut.
Menurut Agus pabrikan-pabrikan yang ada di Kabupaten Pamekasan sudah siap membeli hasil panen tembakau. Pada tahun ini 2021 sudah ada beberapa Gudang rokok yang sudah siap membeli diantaranya yaitu, Gudang Garam 3500 sampai 7000 Ton, Sadhana Arif Nusa 200 Ton, Aliance One Indonesia 600 Ton, dan Sukun sebanyak 700 Ton. Untuk Nojorono sebanyak 700 Ton, sedangkan Wismilak 250 Ton, dan untuk Jarum 6500 Ton, kemudian Grendel 1500 Ton.
“Itu semua didapat dari hasil rapat dan sudah disepakati,” sedangkan untuk Bentol memang untuk tahun ini tidak membeli, karena stok tembakau yang lama masih banyak,” terang Agus.
Kemudian bagi pihaknya, saat ini masih mempunyai dua PR bahwa, ada dua pabrikan lagi yang berkirim surat ke pihaknya yaitu, Jempol Mas akan membeli sebanyak 15 ton, dan Bawang Mas sebanyak 50 ton.
Ditanya terkait harga tembakau pihaknya masih belum bisa memastikan, karena dari Dinas terkait yaitu Pertanian masih belum bisa menentukan.
“Kalau terkait harga, kami juga masih menunggu dari Dinas terkait,” tuturnya.
Agus juga berharap semoga para petani tembakau yang ada di Pamekasan sukses, bisa menghasilkan tembakau yang berkualitas bagus, dan terjual sesuai dengan harga yang mereka harapkan.
“Sehingga nantinya para petani bisa memenuhi permintaan pabrikan, serta pabrikan sendiri bisa membeli semua tembakau dari petani yang ada di Pamekasan, dan tidak ada tembakau luar Madura yang masuk,” imbuh Agus.