SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Sejumlah personel kepolisian dari Satuan lalu lintas (Satlantas) Polres Sampang disiagakan di akses jalan Raya Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Para personel polisi itu disiagakan untuk mengantisipasi masyarakat agar tidak merayakan lebaran ketupat di objek wisata yang dapat menimbulkan kerumunan.
Pantauan kontributor suarabangsa.co.id dilokasi, setiap kendaraan yang melintas di jalur nasional tersebut diperiksa. Penerapan protokol kesehatan Covid-19 menjadi dasar penindakan. Pihak Kepolisian juga memantau situasi dilokasi wisata alam itu untuk membubarkan masyarakat yang lolos atau yang melewati jalur tikus.
“Bukannya kita melarang masyarakat untuk menikmati liburan, karena jika terjadi kerumunan akan berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19, mohon pengertian dan kesadaran bersama,” kata Aipda Mashudi, salah satu anggota Satlantas saat ditemui dilokasi, Kamis (20/05/2021).
Menurutnya, kegiatan tersebut selain mengantisipasi lonjakan pengunjung wisata Camplong juga meminimalisir adanya per-peran di Desa Dharma Tanjung yang berdampak kemacetan. Langkah tersebut cukup efektif mengingat banyak pengendara yang harus putar balik setelah dihalau oleh para petugas.
“Memang banyak pengunjung yang memaksa nyelonong. Kami pun melakukan upaya preventif, menghalau dan meminta untuk putar balik apalagi bagi mereka yang berkendara tidak sesuai regulasi, lebih-lebih yang tidak taat prokes,” imbuhnya.
Ia memastikan, dalam pengamanan ini lebih mengedepankan kegiatan sosialisasi atau memberikan imbauan kepada masyarakat. Namun apabila ada masyarakat yang masih mencoba untuk menuju lokasi wisata, aparat akan melakukan tindakan.
“Kita akan terus melakukan upaya-upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona khusunya di Sampang. Ya, diantaranya dengan melakukan penyekatan, memberikan himbauan dengan humanis. Melakukan pendekatan persuasif terkait upaya pecegahan Covid-19 kepada masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, sejumlah warga merasa kecewa karena tidak bisa meramaikan momen lebaran bersama keluarga atau kelompoknya. Seperti, yang dialami warga Sampang Kota ini yang berencana liburan ke wisata alam yang berada di sisi timur Kabupaten Sampang.
Hasbi, salah satu warga yang berencana liburan bersama kelompok remajanya disuruh putar balik dan tidak dibiarkan masuk. Diakuinya, ada rasa kecewa dirinya dan teman-temannya karena tidak bisa berwisata setelah libur Lebaran.
“Kami kecewa karena sudah jauh-jauh datang tapi ternyata di suruh putar balik, mau gimana lagi jika pemerintah membuat kebijakan harus memperketat objek wisata. Mungkin setelah Lebaran Ketupat, baru bisa kita jadwalkan kembali,” kata Hasbi, seraya mendukung kebijakan pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19.