SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Ada pemandangan yang berbeda di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kampung Kalabangan Daya, RT02 RW02, Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Berdasarkan pantauan kontributor suarabangsa.co.id, seluruh nisan di TPU tersebut berwarna-warni bak pelangi, jauh dari suasana menyeramkan. Kini area makam dengan luas 30×40 meter yang berada di tengah perkotaan ini terlihat bersih dan rapi. Kesan horor langsung hilang.
Makam itu merupakan makam yang pertama dicat warna-warni di Bumi Bahari. Makam-makam tersebut sengaja di cat warna-warni untuk menghilangkan kesan angker dan rasa nyaman bagi warga yang akan berziarah menjelang datangnya hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah.
Kesan mistis, seketika hilang ketika warga mengunjungi TPU tersebut. Tak hanya pagar saja yang dicat, namun juga pada kijing makam. Selain dicat, makam juga dibersihkan dari rumput dan tanaman liar. Selain menarik, makam ini cukup bersih dan dirasa layak untuk dijadikan objek destinasi wisata baru.
Slamet Mulyadi salah satu warga sekitar yang sekaligus inisiator kegiatan itu mengungkapkan pengecatan pada batu nisan dengan cat warna-warni tersebut merupakan aksi spontanitas. Pengecatan itu, kata dia, dilakukan oleh warga sekitar makam.
“Pengecatan batu nisan pada tempat pemakaman umum ini untuk menghilangkan kesan seram, sehingga kami berinisiatif untuk menghias makam ini supaya kelihatan bersih,” jelasnya, Senin (10/05/2021) malam.
Slamet menceritakan, awalnya masyarakat mengadakan kerja bakti bersih-bersih. Bersih-bersih itu juga sampai ke area pemakaman umum. Nah, saat berada di makam tersebut, para pemuda mengusulkan untuk nisan-nisan itu dibersihkan dan dicat. Karena memang sudah lama kondisi batu nisan itu sudah kusam bahkan ada yang rusak.
“Sebelum di lakukan pengecatan dan dibersihkan, makam ini dulunya terasa kumuh dan kotor. Saat ini setelah dibersihkan, warga yang berziarah justru lebih nyaman saat sedang berada di makam,” akunya.
Slamet menambahkan, bahwa pengecatan makam baik tembok maupun nisan-nisan itu didukung penuh oleh para ahli waris yang bersedia tempat makam kerabatnya untuk dilakukan penghiasan.
“Untuk dana pembelian cat dan pembersihan area makam didapatkan secara swadaya dari warga sekitar makam,” katanya.
Ia berharap, keunikan area pemakaman yang berwarna-warni tersebut menjadi percontohan untuk daerah-daerah lain di Kabupaten Sampang atau bahkan akan menjadi destinasi wisata religi.
“Makam ini bisa menjadi destinasi wisata religi. Apalagi saat ini, di lokasi makam juga dipasangi lampu yang cukup terang. Sehingga lokasi makam sudah tidak terkesan angker lagi,” pungkasnya.