SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur menggelar patroli pada Selasa (13/04/2021) malam, sekitar pukul 20.00 WIB dengan menghimbau para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa mangkal di kawasan Wijaya Kusuma dan Taman Bunga.
Himbauan dilakukan terkhusus para PKL yang berdagang di atas trotoar dan fasilitas umum (fasum), tujuannya untuk menata kota lebih rapi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun suarabangsa.co.id, kegiatan tersebut berupa peringatan awal bagi para PKL. Jika ada PKL yang membandel, maka satuan penegak peraturan daerah (Perda) ini bakal mengambil tindakan tegas berupa penyitaan barang dagangan.
Kasatpol PP Sampang Suryanto mengatakan, bahwa himbauan itu guna untuk mengingatkan para pedagang yang berjualan di atas trotoar dan fasilitas umum hingga mengganggu ketertiban, agar pemilik gerobak jika selesai berjualan untuk dibawa pulang.
“Kami akan patroli di seluruh titik. Jika himbauan ini tidak di dengar atau diindahkan maka kami akan mengambil tindakan tegas dengan membongkar dagangan dan menyitanya,” tegasnya.
Menurutnya, sebelum dilakukan penertiban dan pembongkaran, pihaknya terlebih dahulu memberikan peringatan atau tindakan persuasif kepada para pedagang.
“Malam ini kita lagi berupaya untuk melakukan pendekatan dan mediasi kepada pedagang yang melanggar Perda secara persuasif dan humanis,” imbuhnya.
Lebih lanjut Suryanto mengatakan, bahwa Pemkab Sampang sangat mensupport apa yang menjadi geliat perekonomian bagi para PKL yang mangkal di perkotaan. Namun, demikian pula tidak mengabaikan tampak tata ruang kota yang baik.
Sampai saat ini, kata dia, tidak ada larangan bagi para PKL berjualan, melainkan pemerintah memberi fasilitas dan wadah.
“Tidak ada larangan, tapi kita mengimbau kepada para PKL untuk bagaimana setelah berjualan, gerobaknya dibawa ketempat yang tidak mengganggu tampak penataan tata ruang kota,” himbaunya.
Kedepan, pihaknya berharap setelah dilakukan himbauan ini ada kesadaran dari para pedagang untuk bersama-sama menjaga ketertiban.
“Harapannya kita supaya pedagang sadar bahwa menjaga ketertiban dan kenyamanan penting selain mencari nafkah,” tandas Suryanto.