PROBOLINGGO, SUARABANGSA.co.id – Dalam rangka program pemanfaatan potensi lokal, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo memberikan pelatihan diversifikasi produk unggulan stroberi di Kebun Stroberi Desa Sapikerep Kecamatan Sukapura, Kamis dan Jum’at (8-9/4/2021).
Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 orang warga Desa Sapikerep Kecamatan Sukapura dan sekitarnya.
Peserta mendapatkan pelatihan diversifikasi produk unggulan stroberi dari narasumber yang berasal dari Tim Universitas Brawijaya Malang. Produk yang dibuat diantaranya dodol stroberi, selai stroberi dan sirup stroberi.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto mengatakan pelatihan diversifikasi produk unggulan stroberi ini diberikan karena produksi stroberi di Desa Sapikerep Kecamatan Sukapura sampai saat ini hanya dimanfaatkan buahnya saja. Sementara stok stroberi di daerah tersebut melimpah.
“Oleh karena itu, bagaimana kita bisa menangkap peluang di Desa Sapikerep yang masuk di Desa EMAS. Bagaimana patriot-patriot desa ini bisa mengembangkan potensinya desanya, salah satunya melalui buah stroberi,” jelas Anung Widiarto.
Anung menambahkan, buah stroberi ini bisa diolah menjadi minuman berupan sirup stoberi, dodol stroberi dan selai stroberi.
Selama ini banyak sekali potensi-potensi desa, khususnya yang ada di Desa Emas seperti Desa Sapikerep Kecamatan Sukapura ini yang masih belum terangkat secara maksimal.
“Oleh sebab itu hari ini saya sangat bangga sekali dari patriot desa sudah bisa menangkap kemungkinan kita bisa memajukan desanya dengan mengoptimalkan potensi desanya. Harapannya dengan pelatihan ini ada produksi lokal stroberi yang bisa menghasilkan sesuatu yang lebih lagi dengan dibuat bermacam-macam aneka olahan dari buah stroberi,” tegasnya.
Kepala Desa Sapikerep Suwandi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari, SE karena diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan diversifikasi produk unggulan stroberi melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo dengan narasumber dari Universitas Brawijaya Malang.
“Selama ini buah stroberi disini hanya diambil untuk dimakan buahnya dan dijual gelondongan. Padahal potensinya sangat besar jika memang bisa diolah menjadi beberapa produk. Setelah mengikuti pelatihan ini kami akan terus mengembangkannya melalui kaum milenial agar bisa menjadi oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo,” pungkasnya.