SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi meresmikan kantor Unit Siaga SAR di Jalan Raya Pelabuhan Kalianget, Selasa (09/03).
Bupati mengatakan, bahwa Unit Siaga SAR memang dibutuhkan di Kabupaten Sumenep. Karena Sumenep memiliki 128 pulau, sehingga perlu dukungan sarana dan prasarana kebencanaan serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai.
“Meskipun, kami tidak mengharapkan ada kecelakaan laut, tetapi untuk mempercepat proses penanganan pertolongan bencana dan faktor risiko sudah selayaknya ada Unit SAR di Kabupaten Sumenep ini,” ucap Bupati Sumenep.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, pihaknya menyambut baik dan berterimakasih karena keberadaan Unit SAR di Kabupaten Sumenep.
Sebab jika terjadi kecelakaan laut Tim SAR dibutuhkan dengan cepat untuk menyelamatkan korban. Namun jika harus menunggu Tim SAR dari Surabaya memerlukan waktu sekitar 6-7 jam untuk sampai di Sumenep.
“Jelas, Unit Siaga SAR di Sumenep adalah impian sejak menjabat sebagai Wakil Bupati, demi mempercepat pertolongan korban kecelakaan di laut. Dan Alhamdulillah, Unit SAR pencarian dan pertolongan sudah dibuka di Kabupaten Sumenep,” imbuh suami Nia Kurnia tersebut.
Mantan Wabup Sumenep itu berharap sinergitas dan koordinasi serta kerja sama yang baik di semua unsur yang berkaitan dengan penanggulangan bencana baik Tim SAR, Polri, TNI, BPBD, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PMI maupun unsur masyarakat dalam mempercepat proses penanganan bencana dan faktor risiko.
“Adanya Unit Siaga SAR ini hendaknya semua pihak terkait saling bersinergi untuk melayani penanganan kecelakaan laut supaya proses pertolongan kecelakaan laut bisa dilakukan secara maksimal,” timpalnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya, Hari Adi Purnomo, SH, mengatakan bahwa pihaknya membentuk Unit Siaga SAR di Kabupaten Sumenep, alasannya aktivitas masyarakatnya sangat membutuhkan keberadaannya untuk menolong jika terjadi kecelakaan laut.
“Masyarakat Sumenep memang betul-betul membutuhkan Tim SAR, karena daerahnya terdiri dari pulau-pulau yang aktivitas warganya dengan kapal dan perahu, sehingga membutuhkan pengawasan dari Basarnas melalui Unit Siaga SAR,” ungkapnya.
Pihaknya menempatkan delapan orang personel di Unit Siaga SAR dan peralatannya di antaranya alat selam, water rescue, alat Ekstrikasi, vertikal rescue dan kapal RIB (Rigit Inflatable Boat) yang segera digeser ke Kabupaten Sumenep.
“Kami ingin menempatkan sebuah kapal, tetapi karena keterbatasan kru-nya di Surabaya sehingga tidak bisa membawanya ke Sumenep. Mudah-mudahan ke depan ada penambahan personel supaya kapal sebagai alat penolong berada di Kabupaten Sumenep,” tutupnya.(*)