SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (KOPRI) Institut Kariman Wirayudha (INKADHA) Beraji Gapura Sumenep Mengadakan Sekolah Islam Gender (SIG), Senin (22/02) kemaren.
Presiden Mahasiswa (Presma) INKADHA, Subairi mengatakan saat sambutan bahwa realitasnya, perempuan selama ini hanya dijadikan objek ‘eksploitasi’ dari aspek kesehatan, ekonomi, politik, biologis, psikologis, keagamaan, dan sebagainya. Aspek yang paling empuk adalah ‘mengagungkan’ perempuan melalui legitimasi pemahaman atas teks-teks suci Agama yang bias gender.
“Misalnya, prasangka buruk yang dilayangkan kepada perempuan sebagai makhluk kotor (saat datang bulan/haid), makhluk yang disetarakan dengan binatang tak layak dalam masalah batalnya shalat, dan sebagainya,” terangnya.
Ketika memandang hal demikian me lalui teks Agama, tentunya lontaran-lontaran itu sangat aprioristik.
“Ketika menengok ke belakang, banyak ditemukan budaya yang mengintimidasi perempuan. Walaupun tidak dipungkiri terdapat beberapa budaya yang santun menyikapi permasalahan perempuan,” imbuhnya.
Sementara, Fahrun Anizah selaku Ketua Kopri mengatakan bahwa proses itu tidaklah mudah perlu adanya perjuangan, perlu tenaga, dan pikiran.
Maka dari itu setelah menjadi peserta SIG Sekolah islam gender apapun yang didapatkan dari sekolah islam gender tidak hanya berkritik pada teori saja, namun harus ada Implementasi yang jelas, Karena ketika berbicara tentang mahasiswa, dan pemuda.
“Kita harus banyak berbuat baik, banyak mencari ilmu, dan pengalaman mumpung masih mudah, karena pada akhirnya kita sebagai mahasiswa akan kembali ke masyarakat dan ketika kembali ke masyarakat tentu kita harus menjadi orang bermanfaat dalam masyarakat,” tuturnya.
Pesannya ketika pulang ke masyarakat harus mampu membawa perubahan yang lebih baik.
“Menjadi kader PMII tidak ada yang harus diragukan karena organisasi PMII juga termasuk dalamnya NU,” pungkasnya.
Dari pantauan suarabangsa.co.id, peserta yang mengikuti Sekolah Islam Gender tidak hanya diikuti dari Inkadha. Namun juga diikuti dari berbagai kampus di Sumenep.