PAMEKASAN, SUARABANGSA.co.id – Dinas Sosial Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur memaparkan rencana program ‘Peduli Lansia Sebatangkara’, di hadapan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan beberapa Pimpinan OPD, Kamis (21/01) siang.
Pemaparan tersebut dilaksanakan di Peringgitan Dalam Mandhapa Agung Ronggo Sukowati Pamekasan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pamekasan M. Tarsun memaparkan, tahapan dalam program Peduli Lansia Sebatang Kara ini, ada beberapa langkah yang menurutnya perlu disiapkan.
“Pertama, pendataan lansia yang akan dilakukan oleh Dinsos Pamekasan, Kedua, pemberian bantuan makanan dan kesehatan , Ketiga, besaran anggaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program ini,” jelasnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan beberapa Tahapan yang dilakukan dalam menjalankan program ini yakni, pertama memastikan lansia yang akan menjadi sasaran sudah sesuai untuk menerima bantuan, kedua menentukan judul dan tema konsep. Adapun usulan yang disampaikan oleh Bupati dan Dinas terkait untuk nama program ini di antaranya
1. Piring Kasih.
2. Pereng Estoh
3. Piring Cinta
4. Rantang Estoh
5. Taker Estoh
6. Bherkat Estoh
7. Rantang Berkah
8. Rantang Simpati
9. Simpati Lansia
10. Talenah Ateh
11. Abhekteh
12. Piring Lansia
Dari beberapa nama program diatas, nantinya akan dipilih satu diantara yang telah diusulkan sebagai nama Program yang Paten, yang tentunya harus senafas dengan program yang digagas tersebut.
Sementara itu Baddrut Tamam mengatakan bahwa program ini pertama ada di Pamekasan, yang merupakan program luar biasa untuk segera di wujudkan, bahkan anggaran telah disiapkan sebanyak 4 M yang akan disalurkan untuk bantuan program peduli lansia sebatang kara di Bumi Gerbang Salam.
Mantan anggota DPRD Jawa Timur ini juga menambahkan untuk bantuan program lansia ini tidak sekedar hanya bantuan makanan, tetapi nantinya akan ada beberapa tambahan bantuan seperti, obat-obatan atau vitamin untuk diberikan kepada masyarakat penerima bantuan.
“Nantinya kriteria yang akan menerima bantuan tepat sasaran dari Pemkab, serta mekanisme pendataan itu harus jelas, baik menyangkut nama, alamat penerima tidak boleh sama sehingga data harus Valid dari dari desa dan sesuai,” ucapnya.
Pemerintah Kabupaten akan menunjuk relawan, guna memberikan sosialisasi dan edukasi, atau advolasi pemaparan kepada penerima bantuan, sehingga data dari Desa juga seiring dan sejalan dengan ikhtiar serta usaha dari Pemerintah.
“Bisa jadi jika nanti relawan yang ditunjuk tidak bekerja secara maksimal atau Optimal, maka akan kita batalkan kerjasamanya, karena bantuan ini harus terealisi dengan baik dan benar juga harus tepat sasaran,” ujarnya.(ADV)