SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Pelayanan kesehatan masyarakat pedesaan sangatlah diperlukan, hingga hampir di seluruh desa se-Indonesia ditempatkan Bidan Desa (Bides) yang befungsi untuk pelayanan prima bagi kebutuhan masyarakat. Apalagi saat ini sedang wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang sudah tentu memerlukan pelayanan kesehatan yang maksimal.
Namun, tidak seperti Bidan Desa yang ada di Dusun Barat Sungai, Desa Banjar Tabulu, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang. Pasalnya, sebagai seorang Bidan seyogyanya memberikan pelayanan medis semaksimal mungkin kepada masyarakat diwilayah kerjanya, baik itu dijam kerja maupun diluar jam kerja. Sungguh ironis yang dirasakan sebagian masyarakat setempat karena diduga oknum bidan tersebut sering melalaikan tugas dan tanggungjawabnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Camplong dr Hendry Ariyanto saat dikonfirmasi melalui Kepala Tata Usaha Faris Zaky mengatakan bahwa, bidan desa itu tidak harus 24 jam melayani di tempatnya bertugas.
“Memang ASN itu aturannya bukan 24 jam, sehari hanya 7 jam kerja termasuk Bidan. Jadi, kalau disuruh melayani masyarakat selama 24 jam kemungkinan tidak seperti itu,” kata Faris, Sabtu (25/07/2020).
Ketika ditanya keinginan masyarakat supaya bidan menetap di desa selama 24 jam agar masyarakat mudah mendapat akses pelayanan kesehatan, kata Faris, masih belum ada aturan seorang bidan harus menetap selama 24 jam di tempat kerjanya, namun demikian terkait harapan warga pihaknya akan koordinasikan dengan dinas kesehatan setempat.
“Kita akan lakukan pembinaan serta evaluasi dan nantinya akan kita koordinasikan dengan dinkes, sehingga harapan warga bisa kita penuhi,” jelasnya.
Faris berharap kepada semua bidan desa untuk melakukan tugasnya dengan baik. “Diharapkan kepada bidan desa agar melakukan tugas dan fungsinya secara baik,” pungkasnya.
Alasan pihak Puskesmas ini sejatinya belum menjadi jawaban terhadap keluhan masyarakat yang menginginkan pelayanan kesehatan sebagaimana fungsi Ponkesdes. Sebab, meskipun pada jam kerja oknum bidan desa tersebut ditemukan jarang berada ditempat.
Sebelumnya, sejumlah warga mengeluhkan pelayanan bidan desa yang ditugaskan di desa itu, selain tidak mau dipanggil, bidan tersebut jarang berada di tempat, sehingga masyarakat jadi kesulitan jika membutuhkan pertolongan bidan. Padahal, Ponkesdes sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat pedesaan.

















