SURABAYA, SUARABANGSA.co.id – Dirlantas Polda Jawa Timur merilis hasil Operasi Patuh Semeru 2019. Sebanyak 200.732 pelanggar berhasil dijaring di seluruh Jawa Timur.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Budi Indra Dermawan, menyampaikan bahwa Operasi Patuh Semeru dimulai (29/08) hingga (11/09) yang dilaksanakan selama 14 hari.
“Untuk Operasi patuh kali ini, mengalami penurunan yang cukup signifikan dimana korban jumlah kejadian laka lantas meninggal dunia, luka berat maupun luka ringan,” papar Kombes Pol Budi, Kamis (12/09).
Dalam penurunan disisi lain, penindakan pihaknya melayani kenaikan dalam melakukan penindakan di lapangan baik itu helm, atau SIM, dan melawan arus, menggunakan HP pengaruh alkohol, dibawah umur, batas kecepatan sentripetal dan penggunaan rotator.
Menurutnya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan sesuai dengan yang kreatif dan preventif kegiatan sosialisasi lakukan sambang ke Sekolah-sekolah dan kemudian melakukan kegiatan lainnya kepada pengguna di jalan raya.
Dari hasil ini, cukup baik, dengan tingkat kesadaran masyarakat, dan juga sudah mulai meningkat dalam keselamatan berlalu lintas aktivitasnya di jalan raya.
“Di salah satu target kita, adalah melakukan penindakan pada jam-jam tertentu yang kita lihat bahwa pada jam tertentu justru anak-anak di bawah umur, belum saatnya mengendarakan kendaraannya,” imbuhnya.
Adapun penindakan dalam Operasi Semeru 2019 Selama 14 hari, mulai 29 Agustus hingga 11 September 2019, diantaranya, tidak menggunakan Helm SNI sebanyak 33.573 kasus, mengalami kenaikan 5 persen. Melawan Arus sebanyak 27.522 Kasus, mengalami naik 72 persen. Menggunakan HandPhone 2.693 kasus, naik 5 persen. Pengaruh Alkohol turun 77 persen dengan 17 kasus. Batas Kecepatan mengalami kenaikan 614 persen dengan 1.507 kasus. Safety Belt 6.722 kasus, naik 9 persen. Dan Ran Gun Rotator sebanyak 24 kasus, naik 2300 persen.
“Jumlah pelanggaran terbanyak yakni pengendara dibawah umur sebanyak 56.192 kasus, cukup meningkat dari 37.513 di tahun 2018. Kita melakukan penindakan serentak, kita lakukan pada saat yang bersamaan di seluruh Jawa Timur dan Jajaran,” jelas Kombespol Budi Indra Dermawan.
Berdasarkan analisa aplikasi masing-masing Kasat Lantas, hasilnya bisa dilihat terjadinya penurunan fatalitas korban Laka Lantas mungkin, Operasi Patuh akan dilaksanakan rutin setiap tahun Operasi ini.
“Dilaksanakan Ops Patuh kali ini, dampaknya setelah pelaksanaan Operasi tingkat kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas semakin tinggi, pertama untuk keselamatan yang nanti ke depan kita akan melaksanakan kegiatan lagi,” pungkas Kombes Pol Budi.