KEDIRI, (SUARABANGSA.co.id) – Hendak memetik cengkeh, Kristiono (42) warga Desa Puncu meninggal dunia di lereng Gunung Kelud, tepatnya di perkebunan Mangkli Dusun Margomulyo Desa/Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri, Kamis (08/08).
Anehnya, korban meninggal diduga disengat sengerombolan lebah jenis gong.
Sekira pukul 15.00 WIB, Kristiono bersama Wagimun (55) berboncengan menaiki sepeda motor menuju ke blok Damarwulan perkebunan Mangkli Dusun Margomulyo Desa/Kecamatan Puncu untuk memetik daun cengkeh.
Saat sampai di lokasi, Wagimun berada di depan dan sedangkan korban berada di belakang. Tidak lama kemudian tiba-tiba korban punggungnya disengat lebah jenis gong.
Usai disengat lebah, korban kemudian membunuh lebah itu. Setelah membunuh lebah tersebut, tidak lama kemudian ratusan lebah menyerang korban dan Wagimun.
Korban berusaha kabur dan Wagimun juga lari berpencar guna menyelamatkan diri dari sengatan lebah.
“Wagimun teman korban ini tersengat lebah di jempol kiri dan lengan tangan serta punggung,” jelas Kasubbag Humas Polres Kediri Iptu Purnomo.
Namun nahasnya, lebah yang menyerang korban lebih banyak, bahkan hampir sekujur tubuh korban penuh sengatan lebah.
Korban akhirnya meninggal dunia di perkebunan Mangkli, korban kali pertama ditemukan oleh Bonari yang saat itu mengontrol tanaman perkebunan kopi.
“Korban ditemukan dalam posisi tertelungkup. Saksi kemudian memberitahu warga dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Puncu,” imbuh Iptu Purnomo.
Dari hasil pemeriksaan tim medis dokter Puskesmas setempat dan petugas identifikasi Mapolres Kediri tidak ditemukan adanya bekas luka akibat penganiayaan. Di tubuh dan wajah korban hanya ditemukan bekas sengatan lebah.
“Korban meninggal dunia diduga banyak sengatan lebah ditubuh dan wajah korban juga bengkak. Saksi Wagimun juga membenarkan kejadian tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu, keluarga korban menolak jika korban dilakukan otopsi. Keluarga korban menerima atas kejadian yang dialami korban adalah musibah.